Pengen teriak ketika terjebak macet di siang bolong? Atau pengen nangis ketika pasangan enggak ngerti isyarat love language kita? Banyak hal yang membuat kita menjadi emosional dalam kehidupan sehari-hari. Entah itu karena masalah perdebatan sepele ataupun karena kejadian yang tidak diharapkan sama sekali.
Marah, sedih, senang, bukan hal yang harus dihilangkan, tapi ada waktunya kita harus bisa mengendalikan emosi kita agar tidak meledak di luar kendali. Pentingnya mengendalikan emosi adalah agar kita tidak melakukan berbagai hal yang merugikan diri sendiri dan orang di sekitar.
Emosi adalah hal yang manusiawi. Dengan merasakan emosi kita bisa memberi arti pada sebuah kejadian.
Entah itu membawa kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kegalauan, semua itu adalah arti yang kita berikan melalui emosi. Tapi bukan berarti kita membiarkan emosi kita keluar begitu saja tanpa terkendali. Emosi yang tidak terkendali bisa membawa efek buruk pada diri kita. Memberikan efek negatif pada kesehatan, merusak mental, dan juga berpengaruh buruk pada lingkungan sekitar kita.
Kamu tidak ingin keadaan menjadi semakin parah akibat tidak bisa mengendalikan emosi, bukan? Ingatlah, kamu mungkin tidak bisa mengendalikan segala hal yang terjadi dalam kehidupan mu, tapi kamu bisa lebih siap menghadapinya dengan mengendalikan emosimu.
Lalu bagaimana cara mengendalikan emosi agar tidak lepas kendali? Ada banyak cara yang bisa dilakukan, dan artikel ini akan memberikan 10 tips mengendalikan emosi, agar kamu bisa menjalani aktivitas dengan lebih baik.
Tips mengendalikan emosi
1. Stop!
Stop?Ya, berhenti. Berhentilah sejenak. Berhenti memikirkan kejadian yang memancing emosimu. Tarik nafas dalam-dalam dan renungkan kembali, apa yang membuat kamu emosional. Apakah karena kamu beda pendapat dengan orang lain? Apakah karena situasi terjadi tak seperti yang kamu harapkan? Renungkanlah, jika kamu marah? kenapa kamu marah? Kalau kamu sedih, apa yang membuat sedih?
Dengan merenungkan apa yang terjadi, kamu akan menemukan ketenangan. Kamu bisa mereview kembali tentang apa yang terjadi dan bisa menyikapinya dengan lebih baik. Dengan berhenti dan melakukan refleksi, kamu mengistirahatkan emosi yang tadinya akan aktif dan tidak terkendali.
2. Jangan menuruti permintaan emosi
Yang kedua, tidak ada yang melarang kamu untuk merasakan emosi, secara emosi adalah hal yang manusiawi. Tapi jangan memberikan ruang gerak terlalu besar dan menuruti keinginan emosimu. Ketika kamu sedih, hindari mendengarkan lagu yang sedih juga. Ketika kamu marah, jangan bawa amarahmu ke manapun kamu melangkah.
Alihkan perhatian dari situasi emosionalmu, ketika sedih, sibukkan diri dengan kegiatan lain, atau ngobrol dengan orang-orang tercinta. Ketika kamu marah, hibur dirimu dengan menonton acara favoritmu, atau mencari hal-hal lucu di internet. Kalau yang membuat kacau emosi mu adalah orang lain, berusahalah menghindari kontak sejenak, sampai kamu bisa mengendalikan emosi mu.
3. Hindari Ekspektasi berlebihan
Ekspektasi berlebihan bisa menyebabkan kekecewaan yang besar ketika apa yang diharapkan tidak sesuai dengan keinginan. Kamu berharap ditelp pasangan kamu, tapi mungkin dia terlalu sibuk dengan kegiatan nya. Kamu berlibur ke pantai dengan harapan healing, tapi cuaca malah tidak mendukung untuk melakukan aktivitas di pantai. Tentu saja ekspektasi adalah hal yang wajar dilakukan, tapi ekspektasi berlebihan bisa mengacaukan kondisi emosional kamu.
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok hari, kita tidak tahu kalo pasangan tiba-tiba sibuk akibat masalah di kantor nya, kita juga tidak tahu bahwa besok akan hujan seharian di pantai. Oleh karena itu, ketika kita ber-ekspektasi, berikan catatan bahwa hal-hal yang tidak diharapkan bisa saja terjadi.
4. Meditasi
Kalo diartikan secara singkat, meditasi adalah kegiatan untuk mengontrol perasaan dan meningkatkan kesadaran diri. Dari pengertian tersebut kita bisa langsung menangkap bahwa meditasi adalah salah satu cara untuk mengendalikan emosi. Kamu tidak perlu melakukan meditasi selama berjam-jam. Meditasi bisa dilakukan di sela aktivitas kamu sehari-hari. Cukup duduk dengan tenang, pejamkan mata, sambil mengatur nafas secara perlahan. Kamu bisa lakukan ini selama 5-10 menit di sela aktivitas harian mu.
Sedikit tambahan dari saya, ketika melakukan meditasi, tidak perlu berusaha keras untuk mengusir hal-hal yang melintas dalam pikiran, hal itu justru membuat kamu semakin tidak tenang dan mengganggu meditasi kamu. Cukup amati saja, layaknya seorang penonton. Intinya apapun pikiran yang terlintas, kita hanya mengamati tanpa terbawa suasana atau bereaksi pada pikiran tersebut.
Dengan melakukan meditasi secara rutin, kamu akan merasakan bahwa pikiran kamu lebih jernih, merasa lebih sabar dan lebih baik dalam menghadapi berbagai situasi.
5. Waktu tidur yang teratur
Emosi yang tidak terkendali juga bisa terjadi karena kurang nya waktu tidur. Kurangnya waktu tidur dapat mengacaukan keadaaan emosional kita. Kondisi badan yang tidak fit, berpengaruh buruk dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Usahakan mengatur waktu tidur sebaik mungkin, karena dengan kondisi yang nyaman dan fresh ketika bangun tidur, kondisi emosional kita akan lebih baik ketika memulai aktivitas.
6. Ekspresikan emosi dalam tulisan
Ketika kamu sedih atau marah, cobalah ekspresikan segalanya dalam tulisan. Bisa dalam secarik kertas ataupun dalam bentuk tulisan di blog pribadimu. Saya tidak menyarankan untuk mengekspresikan nya kedalam sosial media atau status whatsapp, dimana respon dari orang lain malah bisa memperburuk keadaan.
Kamu bisa menulis di kertas lalu dirobek atau disimpan, atau didalam blog pribadi entah mau diposting atau hanya disimpan dalam draft. Dengan meluapkan emosi yang kamu rasakan dalam tulisan, tanpa sadar emosi tersebut akan hilang sendirinya seiring dengan kamu menulis.
7. Berhentilah menggunakan alkohol sebagai emotional support
Mungkin sebagian dari kamu merasa, kondisi emosional mu akan lebih baik ketika kamu mengkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi alkohol untuk mengendalikan emosi justru membawa efek yang sebaliknya. Ketika kamu di bawah pengaruh alkohol, kamu akan sulit berpikiran jernih, yang ada malah emosi yang timbul justru semakin kuat karena efek alkohol.
Selain itu, mungkin badan kamu akan terasa tidak fit ketika bangun pagi setelah mengkonsumsi alkohol, akibatnya kita kembali lagi ke poin 5(lima) diatas, kondisi badan yang tidak fit, berpengaruh pada kondisi emosional dalam beraktivitas. Dan efek buruk lainnya, karena keseringan bergantung pada alkohol ketika mengalami kondisi emosional, menyebabkan kamu ketergantungan pada alkohol.
8. Healing melalui doa
Menurut saya, berdoa merupakan cara untuk berkomunikasi pada Tuhan. Terutama ketika kondisi emosional kamu membutuhkan penyembuhan mental seperti, sedih, galau, atau merasa takut, berdoa bisa membantu kamu untuk menjadi lebih tenang. Kamu bisa melakukan aktivitas ibadah personal sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
9. Berbagi dengan orang terdekat
Ketika kamu merasa emosi yang kamu rasakan tidak tertahan, cobalah berbagi dengan orang terdekat yang kamu percaya, orang yang kamu sayangi dan cintai. Ketika kita menyampaikan kondisi emosional kita secara verbal dan menyadari bahwa ada orang yang mendengarkan, hal tersebut bisa membuat kita lebih tenang, dan suasana hati menjadi lebih baik.
Pengalaman saya sendiri, ketika sedang berkeluh kesah dengan orang terdekat, hanya dengan didengarkan saja, tanpa berkomentar pun sudah cukup untuk membuat perasaan saya lebih tenang.
10. Minta bantuan ahli
Untuk poin terakhir, ditujukan untuk kondisi emosional yang mungkin tidak bisa dikendalikan dengan cara-cara diatas. Salah satu contohnya adalah mungkin kondisi psikologis yang memang membutuhkan bantuan dari ahli. Sebut saja seperti BPD (Borderline Personality Disorder), yang memang kondisi emosional nya sering berubah dan cenderung meledak-ledak. Untuk kondisi seperti ini memang dibutuhkan penanganan oleh ahli.
Kesimpulan
Mengendalikan emosi memang tidak mudah. Tapi kamu harus bisa mencobanya. Ada satu poin penting yang perlu kamu ingat, jangan menyimpan dan mengubur emosi dalam hati, tapi rasakan, lalu arahkan di bawah kendali kita. Dengan berhasilnya kita mengendalikan emosi, maka semakin tenang kita dalam menghadapi berbagai situasi.
Terutama dalam kegiatan sehari-hari, kondisi emosional yang diluar kendali dapat menghambat kelancaran aktivitas dan juga mengurangi produktivitas dalam pekerjaan. Kondisi emosional juga mempengaruhi lingkungan sekitar kita, membuat suasana dan orang di sekitar kita menjadi terkena dampaknya. Oleh karena itu, belajarlah mengendalikan emosi untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Photo by engin akyurt on Unsplash
0 Komentar:
Posting Komentar
Comment